Masuklah ke dalam Surga dari pintu mana saja

Disaat kamu memilih untuk menikah

Disitulah pintu surga terbuka untukmu

Karena kamu telah menyempurnakan separuh agamamu 

Kamu meninggalkan maksiat dan Allah ridho atas pernikahanmu
Tahukah kamu hai para istri, betapa mulianya dirimu sampai Rosulullah bersabda bahwa kamu bisa masuk surga dari pintu mana saja yang kamu sukai

Allah-pun menilai apa saja yang kamu lakukan untuk suamimu, sekecil apapun perbuatanmu

Malaikat selalu mencatat perbuatan kita dan akan menjadi timbangan terberat menuju surga, tatkala kita… 

  • Tersenyum kepada suami kita
  • Bertutur kata yang baik dan lembut kepada suami kita
  • Selalu meminta izin sebagai bentuk ketaatan kita
  • Memasak untuknya
  • Menenangkan hati suami kita
  • Selalu mengingatkan kebaikan untuknya
  • Selalu mendengar keluh kesahnya
  • Manja dan romantis dengan suami kita
  • Menjaga diri saat dia tak disisi
  • Menjaga rumah saat dia pergi
  • Menjaga rahasianya
  • Menundukan pandangan kepada laki-laki yang bukan muhrim kita
  • Akrab atau dekat dengan keluarganya
  • Melayaninya dengan penuh kasih sayang
  • Bersedia mendengarkan nasihatnya
  • Hanya melihat kebaikannya saja
  • Menerima kekurangannya
  • Dsb

Kebahagiaan akan sangat terasa ketika kita bisa menerima apapun kondisi pasangan kita

Hai para istri, suamimu memilih untuk hidup bersamamu dan meninggalkan kedua orangtuanya untukmu. Sayangilah dia dan jadikanlah dia sayang serta hormat kepada kedua orangtuanya. Suruhlah berbakti kepada ibunya, sebab ibunya telah melahirkannya dan menjalani kehidupan yang berat saat bersamanya, sayangilah seperti suamimu menyayanginya, hargailah pendapatnya dan jangan pernah jadi pemisah atau jarak hubungan menjadi jauh karenamu hai para istri. 

Hai para suami, istrimu telah rela diboyongmu pergi dari kedua orangtua yang disayanginya, kadang belum sempat dia berbakti kepada mereka. Maka hargailah jerih payahnya untuk membuatmu senang, nyaman dan tentram bersamanya. Jagalah hubungan dengan kedua orangtuanya. Sebab, mereka telah mengurus dan menyayangi istrimu sampai bertemu denganmu. 

Jika kamu sudah melakukan itu semua, seringlah berdoa untuknya karena para malaikat akan ikut meng-amin-kan, yakinlah itu 

Rezekimu dan rezekinya sudah terjamin akan datang terus menerus tanpa terduga yang diturunkan dari Allah melalui malaikat mikail, yakinlah apa saja yang kamu kerjakan akan berpahala yang memberatkanmu ke surga

Ketika kamu mendapat amanah, seorang anak maka yakinlah itu adalah rezeki terindah yang Allah berikan kepadamu. 

Semoga anak kita kelak, akan bersaksi bahwa orangtuanya sangat menyayanginya, mendidiknya dengan benar, mengajarkannya beribadah dan mengenalkan siapa Tuhannya. Dia akan menemukan sendiri jati dirinya dan kedewasaannya dalam beribadah kepada Tuhannya. 

Indahnya menikah, mempersatukan dua insan yang berbeda kemudian lama-kelamaan menjadi sama, dan kesamaan itu semua menjadi kebaikan di hadapanNya. 
Bandung, 02 April 2017

SURAT UNTUK NENEK

IMG-20160823-WA0001

Teruntuk Mbah Putriku yang cantik yang akan terus muda selamanya, semoga kau bahagia disana dan selalu tersenyum melihat cucumu tumbuh besar. Aku biasa memanggilnya Mbah Uti. Mbah Uti selalu baik kepada semua cucunya. Aku ingat kami pernah tinggal bersama. Tetapi, aku lupa berapa lama. Aku tak peduli seberapa lama aku tinggal bersamanya. Aku hanya ingat rasa bahagia pernah tinggal bersamanya.

Hai Mbah Uti, apa kabarmu di Surga? Sedang apakah dirimu? Semoga kau senang membaca suratku ini. Aku ingin mengabarkan beberapa kabar gembira padamu. Cucumu telah menikah dan telah lulus dengan nilai A. Cucumu tahun ini sedang berbahagia dan semoga akan selamanya sampai aku menyusulmu di sana. Cucumu rindu padamu, sangat teramat rindu. Senyummu, tawamu, sampai tangis bahagiamu sangat ku ingat dan terekam selalu dalam ingatanku.

Aku ingat setiap aku main ke rumah Mbah Uti, Mbah selalu menyuguhkan teh manis hangat yang sangat aku suka rasanya. Mbah Uti selalu memberikan sebungkus permen yang setelah diberikan selalu dilarang oleh umiku. aku pernah tinggal dengan Mbah Uti dan Mbah Kung saat kelas 3 SD, aku tidak merasakan kesengsaraan sedikitpun. Aku pernah tinggal bersama Mbah Uti dan Mbah Kung, Bude Eli dan Mas Fajar, Pale Ari dan Pale Muji, Bule Gadis. Menurutku beberapa bulan itu sangat bermakna. Setiap Mbah uti memanggil diriku pasti ada sesuatu yang ingin diberikan atau ditunjukkan. Mbah Uti selalu menunjuk alfabet yang sampai saat ini masih ku ingat. Kami berpuasa bersama, aku serasa punya banyak ayah. Pernah saat itu kami sedang menunggu adzan lengkap sudah menggenggam gelas berisikan teh manis hangat jadi ketika adzan tiba langsung minuman itu kami teguk. Ketika adzan di stasiun tvri itu datang beberapa dari kami langsung meneguknya sekali. Ternyata tvri menayangkan adzan wilayah bandung yang kebetulan lima menit lebih awal dari jakarta. Sontak beberapa dari kami langsung memuntahkan lagi dan ada juga yang menelan karena sudah terlanjur. Serentak kami tertawa bersama-sama. Memori yang tak terlupa sampai kapanpun.

Aku ingat ketika Mbah Uti sakit, betapa sabarnya Mbah menghadapi stroke itu. Sebelah kanan kemudian kiri kemudian keduanya dan begitu seterusnya sampai kau menghembuskan nafas terakhirmu. Perjuanganmu mendidik anak-anakmu sampai mereka memiliki beberapa anak begitu luar biasa.

Kini tak lagi seperti dulu, seperti saat kau ada di sisi kami. Banyak yang telah berubah. Banyak yang sudah berbeda. Kini kau memiliki banyak cucu dan satu persatu cucumu telah menemukan pendampingnya. Bahkan sudah memiliki anak-anak yang lucu.

Semoga Mbah Uti membaca ceritaku ini. salam dari kami para cucumu yang selalu menyayangimu sampai kapanpun. Salam sayang dari anak-anakmu yang tengah berjuang membesarkan anak-anaknya demi membahagiakan keluarga. Semoga kami tetap satu. Satu keluarga yang utuh. Meskipun kami berbeda-beda. Semoga kami tetap bisa tersenyum dan tertawa bersama. Rinduku tetap sama. Sampai kapanpun rindu.

Humor Masa Kecil

image

Deskripsi ke-konyolan masa kecil :

1. Memetik Bunga

Pada malam hari yang belum begitu gelap, tukang sate lewat lalu berteriak “saaa…teee, saaa…tteee” kemudian ibuku langsung nyaut “bang, sate bang… Beli”. Ibuku langsung berlalu keluar rumah sambil membuka pagar dan aku mengikutinya yang saat itu belum terlalu lancar berjalan alias masih merangkak. Ibuku lalu mendudukan aku disebuah tempat duduk lokasinya depan pagar rumahku dan dibawahnya terdapat kotak selokan yang pinggirannya banyak bunga.

Nah, aku sangat tertarik dengan bunga-bunga tersebut dan berusaha untuk meraihnya hingga kepalaku masuk terperosok kedalam kotak selokan tersebut sambil tangan menggenggam bunga-bunga. Seketika tukang sate berteriak “Buuu, anaknya buu” lalu ibuku menjawab “kenapa bang?” Tukang sate yang berusaha meraihku akhirnya diambil alih oleh ibuku secara pelan-pelan dan yap berhasil kembali ke gendongan ibuku dan ajaibnya tanpa tangisan, jeritan dan titisan air mata setitispun. Justru aku malah senyam-senyum karena berhasil memetik banyak bunga. Padahal jidat dan kepalanya tergores kotak selokan dan mengeluarkan darah walaupun tidak sampai bocooor. Wkwkwk.

2. Mandi Oli

Pada sore hari yang cerah aku ditinggal pergi oleh ibuku yang saat itu mau menggantikan ayahku jaga toko di pasar koja (saat itu belum ada karyawan). Aku bermain di halaman rumah kadang berjalan dan merangkak. Segalanya aku acak-acak dan Nah, menemukan bak yang berisi oli.

Awalnya, mencelupkan satu tangan kemudian keduanya dan kedua kaki pun ikut masuk alhasil nyeburlah diriku di bak oli. Wahaha. Aku bermain didalam bak cukup lama sampai kedua orangtuaku pulang dan tertawa “Yaampun, anakmu ini Beh” ayahku pun tertawa. Lalu aku diangkat dan di mandiiin dengan sekian kali bilasanpun masih licin. Wkwkwk.

3. Ondel-Ondel

Di jakarta pada tahun 95an, setiap sore hari selalu ada pertunjukan. Entah itu egrang, ondel-ondel, badut tinggi dll. Seperti biasa, aku ditinggal dirumah dengan pagar terbuka (*yaampun gatakut banget ya anaknya diculik) kemudian dari jauh terdengar lagu ondel-ondel. Kebetulan aku berada di kamar depan dengan pintu terkunci dan jendela terbuka. Aku penasaran ingin lihat, aku dekati jendela dan dengan pose memegang besi jendela memperhatikan halaman depan rumah dan Yak, ondel-ondel nya semakin dekat daaan ternyata buka pagar.

Awalnya aku masih kegirangan lihat ondel-ondelnya. Lalu, ondel-ondel nya masuk ke halaman rumah. Ternyata ga cuma satu dan Gedee banget. Udah gitu ngedeketin aku ke jendela sambil joget-joget. Huaaaaa kan jadi nangis kejer disitu. Udah gitu ondel-ondelnya ga pergi-pergi. Tambahlah aku kejer nangisnya. Sampai orangtuaku pulang. Wwkwk. Gimana si katanya mau lihat ondel-ondel dideketin takut? 😀

4. Digendong sama Mbah Uti

Pagi-pagi sekali aku dibawa pergi sama Mbah Uti (Ibunya Ayahku). Aku di bawa ke toko emas dipakein gelang, anting, gelang kaki apalah lagi aku lupa. Dibawa ke studio foto, ditelanjangi*ups, difoto, di rubah-rubah posenya. Di pakein baju lagi daaaan ini yang paling penting, karena si sarah ini anteng bangetnya kebangetan sampe-sampe Mbah Utinya ke toilet dia ditinggal didepan pintu toilet Mbahnya. Pas Mbahnya keluar segala perhiasan yang barusan dibeliin Mbahnya hilang.

Tereeeng!, pulang ke rumah dan Mbahku bilang sm ibuku “Nur, sudah tak belikan emas anakmu, tak telanjangi, tak foto. Lah hilang segala emas yg tak belikan tadi diambil orang. Anakmu lho toh nuur anteng nya ree. Sampe-sampe sama orang yang ga dikenal diem aja”. Wkwkwk. Lalu ibuku cuma bisa senyum dan bilang ” emasnya masih ada ko Bu, di foto” Wkwkwk. Fine.

5. Kejebur G*t

Umurku sudah lebih dari 5th saat itu, hobiku main sepeda. Pecicilan gabisa diem. Sering banget kejebur *ot. OMG. Sampe anak tetangga gendong-gendong dan bilang “Mamanya sarah, sarahnya pingsan. Sarahnya kejebur *ot!!!” Buat panik orangtua aja kerjaannya. Emang kelakuan-kelakuan 😛

5. Jatuh berkali-kali dari ayunan

Kalau ibuku ingin pergi ke toko, kadang suka tidurin aku dulu di ayunan. Kadang aku tidur kadang juga pura-pura tidur alias tidur pas ibuku ngayun-ngayun aja. Pas ngayunnya berhenti aku bangun.

Daan seringkali jatuh karena berusaha turun dan bergerak kesana kemari. Ambil mainanlah, jilatin apalah, ambil minum, nyalain tv, atau malah mainan air di kamar mandi. Dan itu anteng sampe ibuku pulang lalu bilang “Yaampun saaraaaah, gimana caranya kamu turun dari ayunan itu? *sambil bergumam sendiri*”. Dan melihat aku yang sudah basah kuyup mainan air. Wkwkwk.

Cerita berdasarkan fakta dan di ceritakan kembali oleh kedua orangtuaku
Segitu dulu cerita masa kecilku, masih banyak sih…

Bersambung aja deh ya 😉
Mana cerita masa kecilmu?

I Just Writes, No More

Selamat Pukul 23 PM para pembaca,
Selamat mengarungi mimpi yang tak terbatas bayangannya
Selamat menyimpan rindu dan selamat bersemangat menjalani hidup,

Ini untuk diriku,
Bagaimana mungkin aku memiliki keinginan untuk mengurai kembali untaian benang yang tak terkirakan jumlahnya dan ku tenun sendiri dalam sehelai sapu tangan indah.

Bagaimana mungkin aku merasa terbebaskan dari jaringan benang yang tersusun-susun, silang-menyilang, tumpuk-menumpuk, timpa-menimpa diatas sehelai kain sapu tangan yang telah ku tenun sendiri.

Bagaimana mungkin aku rela mengurai benang yang sudah daku gulung dan pintal dengan rapih dan apik selama kesabaran dan kepahitan menimpa.

Bagaimana mungkin aku rela mengurai jahitan satu demi satu tusukan yang aku sendiri telah menjahitnya, menenunnya dan merajutnya yang telah mengorbankan banyak waktu dan tenaga.

Bagaimana mungkin aku bisa menggulungnya kembali kalau dalam perjalanan mengurainya begitu banyak benang yang putus dan bercerai berai.

Untukku,
Untuk umurku,
Untuk perubahanku,
Untuk kedewasaanku,
Untuk diriku,
Kamu bukanlah manusia yang sempurna yang bisa memenuhi semua keinginan hatimu
Dalam dirimu ada peperangan, bagaimana mungkin kamu bisa menjadi diri kamu sendiri padahal masih belum jelas kamu ada di posisi mana saat ini.

Apa yang kamu lihat?
Apa yang kamu kenakan?
Apa karena orang lain?

Kamu bukanlah seseorang yang kuat, salah satu organ mu disakiti semua merasakannya
Kamu bukanlah wanita yang hebat, dicaci masih saja mengumpat untuk menangis.
Kamu bukanlah kakak pemberani, melindungi adik dari kejaran anjing saja tidak bisa.
Kamu bukanlah anak yang mentaati orangtuamu, kalau saja kamu taat. Saat ini kamu tidak di bandung dan tidak kuliah di sastra unpad.

Tapi kamu punya prinsip, apapun yang orang lihat. Apapun komentar orang-orang. Aku tak peduli dengan itu. Selagi itu baik akan ku simpan dan ingat. Sebaliknya hanya akan menjadi iklan di channel hatiku saja.

Ini untuk diriku.
Diriku yang tak pernah sempurna
Diriku yang tak pernah bersih dari kesalahan
Diriku yang tak pernah tak bodoh
Diriku yang tak pernah kuat

Semoga diriku mencintai diriku sendiri.
 

15.04

Aku duduk, agak sedikit melengkung. Sengaja dan kamu tahu kenapa? Karena aku sedang malas. Ya, malas untuk menegakkan dudukku. Biarlah ini hanya sesaat setelah 15:04 sampai nanti aku beranjak sholat ashar dan pergi.

Aku berkalungkan syal al-mushlih, masihku ingat amanah yang menumpuk itu. ah, rasanya aku tak kuasa meyelesaikannya. Kembali pada golongan darah O, positif pasti bisa. Walaupun bukan aku yang melakukannya. Ha.

Pernah ku katakan, ada dunia yang akan lebih indah lagi jika dinikmati. Dalam hati. Dunia apa? Dunia alam bawah sadar. Oya? Karena kita bisa sebebas mungkin berkreasi tanpa membatasi fikiran mordenisme ataupun postmordenisme yang baru aku ketahui ilmunya kemarin.

Kacamata, aku ingin melepaskanmu. Tapi aku takut kamu rindu denganku. Namun sungguh aku bosan denganmu. Ingin putus dengan mu. Dan tidak ingin cari penggantimu, lagi.

Telingaku, tetaplah sehat sampai aku bisa menikmati full albumnya harris j yang pada saat 15 tahun ia sudah hafal 30 juz dalam Al-Qur’an. keren kan? Tetaplah menjadi penikmat pendengar yang bisa membuat sekujur tubuhku terileksasi olehmu. Tetaplah begitu hingga nanti mataku meminta untuk beristrahat sebentar kemudian mulai untuk menikmatinya lagi.

Tanganku, ku harap kau tak bosan bergerak ya, ku harap begitu. Aku janji akan putihkanmu dalam waktu beberapa bulan kedepan. Aku janji akan merawatmu. Memakaikan kamu sarung tangan ketika bepergian, mengolesimu handbody sehabis mandi, aku janji aku akan berubah. Ingatkan aku ya jikaku lupa akan hal itu. eh jangan banyak janji deng, nanti ga di tepati. jadi aku cabut aja janjiku. mungkin cuma rencana untuk berjanji, saja.

 

22 Random

Lelah dirasa dia, sudah jauh perjalanan menuju jakarta macet pula akhirnya. Dia merasa letih membawa laptop yang berisikan besi paten oye yang dijamin ketika laptop itu diban-ting maka dunia akan baik baik sa-ja. Percaya? Yaiyalah dunia mereka baik baik sa-ja. Tetapi dunianya? Hancur berkeping cepe dan gope karena laptop pemberian ayahnya hancur berpuing puing. Ah, tapi itu takkan mungkin dia lakukan, belum beres kuliah soalnya.

Tak tik tuk detik terus berjalan selama itu dia terus mengendarai motor dan dia berniat mau nitipin motornya di tempat penitipan. Bukan deng, itu mah bukan tempat penitipan. Wong gratis dan tetehnya baik hati banget, bangetnya banyak. Lebih tepatnya teteh itu baik ngebolehin dia parkir semaunya hari berganti hari bulan berganti bulan dan bayarnya gausah. Tapi kali ini Cuma hari berganti hari saja ga nyampe bulan. Satu hal yang suka dilupain adalah kunci motornya selalu kebawa, padahal niatnya mau dititipin ke si teteh yang baik banget itu. kalo si teteh itu baca, pasti dia senyum senyum sendiri deh jadinya. Gabisa dipinjem jatohnya, kan sakit.

Dag dig dug jantung terus bergerak mengikuti langkah kaki yang teramat cepat, memompa jantung lebih cepat dag dig dug dari biasanya. Sesuatu yang ga mau dibilang beban pun terasa semakin berat. Dia sengaja melonggarkan tali tas itu agar bokongnya juga dapat ambil bagian dari menahan beratnya yang ga mau dibilang beban itu.

Naik naik naik lagi sekali dan dia bersiap mencari tempat duduk yang pas versinya. Celingak celinguk dulu agak lama padahal di belakang dia masih ada banyak orang antri yang seakan dia bilang ke orang orang yang antrinya itu “sabar, bagian gue dulu dapet bagian duduk”. Ngeliat ke belakang kayanya tekstur wajah agak keriput, perut agak menonjol kedepan, dan muka mukanya sih kebapakan gitu, tapi gak tahu si ibunya dimana soalnya mereka semua masing masing. Dia mulai mengambil keputusan untuk duduk disebelah ibu ibu yang sebelahnya lagi perempuan yang kayanya masih muda pake masker pake headset pasti deh yang muda selalu kaya gitu jadi aja kalo dia senyumin, dia gatau kalau si perempuan muda itu bales senyumin lagi atau engga. Ahh, akhirnya bisa duduk ditengah dihimpit sama seorang ibu dan seorang perempuan muda. Yeyy, gapapa lah dari pada dia duduk dengan sosok berkumis atau berjenggot lebih mainstreamnya sih yang kebapakan gitu. Bahaya, dia cantik dan manis katanya.

Sudah hampir 3 jam mungkin lebih dia duduk dan bertelak sampai si tangan dia gak bisa digerakin. Wow! Sudah begitu dia terkaget karena ibu yang disebelahnya itu mendadak muda dan ganti baju. Eh ternyata si ibu itu sudah turun duluan setelah dia tanya kenapa ibu jadi muda lagi. Dan ternyata si mendadak muda ini ngigau dan kepalanya disenderin ke bahunya. Untung si mendadak muda ini pake jilbab dan udah pasti dong perempuan. Alhamdulillah aja bawaannya.

Tambah 2 jam lagi belum keluar tol juga. Duh, dia layaknya kucing yang udah kebanyakan tidur. Kaya gimana dah tuh mukanya? Gak kebayang kan? Sama dia juga ga kebayang sampe ngaca aja males. Tapi biarpun gitu. Katanya dia masih cantik walaupun manisnya udah berubah asem asem dikitlah, Cuma dikit kok.

Turun turun turun lagi, Ah! Menginjak aspal jakarta dan berjalanlah si dia mencari cahaya lampu busway. Panas ya sekitar tiga puluh tiga derajatlah. Udah mah dia pake jaket tambahlah gerah dirasa. Pake masker supaya cantik dan baru bangun tidur kayak kucingnya gak keliat. Aha ngeluarin kartu busway yang agak linglung cara makenya gimana. Bukan karena gak bisa, tapi karena efek bangun tidur kucing tadi menyebabkan pegawai busway senyum senyum dibuatnya. Bukannya bantuin deh.

Duk tak duk tak bunyi bass musiknya terdengar keras sampai si mas penjaga busway ngomong dia gak denger, untung dia ngikut mba mba yang disebelahnya. Terus nanya “priuk mas?” “ya”(ngangguk). Sejatinya dia Cuma lihat kinestetik dari masnya itu. dan ah, dapet duduk.

Zzzz, dia tidur selama kurang lebih satu jam dong sampe melewati halte yang harusnya dia turun di plumpang. Ini mah sudah sampai halte walikota jakarta utara dan dia syok. Turunlah dia disitu dan gelap. Dia terus jalan kaki sampai menemukan halte untuk duduk dan menunggu berharap angkot segera menjemputnya. Mau duduk tapi ragu deh dia, gelap banget. Berdiri dan celingak celinguk, ada motor berhenti memperhatikan dirinya. Pura puralah dia nerima telfon. Licik tapi boleh juga idenya. Angkot ga berhenti ternyata. Malah ngebut. Wah ini mah dia harus lambaikan tangan setinggi tingginya sambil jalan lawan arah. Dilakukanlah olehnya seperti instruksi sebelum huruf ini.

Jek jek jek lagi, naik dan duduklah dia di angkot. Kali ini di buka masker karena saking muaknya menahan udara bebas. Dia hirup sepanjang panjangnya dan dia tutup kembali maskernya ibarat gak ada udara lagi setelah pake masker, padahal masih bisa nafas. Sebelahnya ada pemuda yang akhirnya ngeliatin terus duh karena masker udah dibuka kedoknya jadi ketauan cantiknya, mudah mudahan gak ketahuan juga muka bangun tidur kucingnya deh. Bahaya juga.

Hem hem hem, senyum sinis dan pura pura jahat gitu dilakuin dia. Lagi lagi jurus pura pura menelpon dia lakukan. Gini nih percakapan yang ceritanya telponan sama temen jahatnya.

-dia : “halo, eh gimana si eta? Nangis teu? Sukurin lah kalo gitu haha cuih banget gue mah jijik amit amit. “apah? Gak denger yang jelas dong kalo nelpon!” “heh, denger gak sih!” “woy, ah elahhh!” “yaudah entar aja nelponnya bentar lagi nyampe!” tit. Pura pura menutup telpon.

Itu pura pura, biar skenarionya jadi si calon korban mengelabui pelaku. Berharap mereka ga berani ngapa ngapain dia di angkot yang gelap itu. dan akhirnya dia bilang “Bang, depan turun” eh si abangnya nurunin dia tepat disaat dia bilang gitu. Padahal belum sampe depan.  Dia fikir yes berhasil si abang aja sampe takut nurunin disini kan. Yaaa, yuhu deh.

Turun deh dia dan jalan kaki sampe depan pager rumahnya, terus teriak teriak kecil karena kehausan, untung gak lama langsung dibukain pagernya kalo engga bisa putus pita suaranya dan juga tetangga akan keluar ngasih selimut untuk tidur di luar.

Yah, gitu deh dia mah emang suka ada ada aja tingkahnya. Begitu adanya dia. Semoga pembaca gak ngetawain dia sampe sakit perut. Gak geleng geleng sampe pusing juga.

12:00

Aku bukan Tuhan, yang bisa memenuhi apapun kemauan perasaanmu.

Tidak ada kata sensitif bagi seseorang yang hebat.

Bahkan menemukan banyak ketimpangan yang seharusnya ia bersyukur tak menghampirinya.

Kelapang dadaan saja lah harusnya ia lakukan.

Dan tanpa kelalaian ia terus melanjutkan hidup yang memang seharusnya ia hadapi.

Berat memang. Sulit apalagi. Tapi semua itu memang harus disikapi dengan sebuah jiwaan di wadahi yang besar.

Aku tahu, Tuhan gak pernah bercanda. Tuhan gak pernah main-main.

Tapi apalah arti keseriusan ku ini untuk sebuah kehidupan yang harusnya dinikmati.

Aku bukan Tuhan, yang bisa selalu serius.

Aku bukan Tuhan, yang bisa selalu mengerti isi hatimu.

Aku bukan Tuhan, yang bisa kasih apa saja untuk kamu.

Aku bukan Tuhan, yang tahu semua tentangmu

Aku bukan Tuhan, yang tidak mengetahui seperti apa diriku sebenarnya.

Aku bukan Tuhan, yang segala nya serba sempurna

Aku bukan Tuhan, duhai kamu yang membaca

Aku bukan Tuhan

Sekali lagi, Bacalah…

Tolong jangan bandingkan aku dengan Tuhan, karena aku tak sempurna.

Ini aku apa adanya, begini adanya, demikian rupanya, kekurangan sifatnya.

Aku bukan Tuhan, jangan tuntut aku untuk sempurna

Aku bukan Tuhan, jangan minta aku jadi yang terbaik

Aku bukan Tuhan, yang tahu tanggal kematianmu.

12:00 WIB

Jatinangor, 19 Oktober 2015

1:41

Malam, Eh Dini hari ternyata

ku sapa kau yang berada jauh disana, hey…kau mengganggu fikiranku sejak 1:41 tadi dan entah akan berakhir kapan. tanpa bisa mengurainya dalam tulisan ini, entah tanganku bergerak dengan sendirinya.

bahkan bingung ingin melanjutkan dengan kata-kata apa, karena telah lupa bagaimana rasanya rindu. rindu itu sudah terbang bersama pandanganku dengan langit-langit malam. aku berusaha melupakannya, sulit sih tapi kurasa aku bisa.

ah, aku tak ingin galau. banyak yang harus aku kerjakan. bacaanku menumpuk untuk diselesaikan. tulisanku menuntut dibereskan. tugasku menuntut untuk dikerjakan. kamu? ya, kamu tak menuntut apapun namun kau selalu menghiasi pandangan fikirku. terimakasih ya, selama itu positif tak masalah. akan ku simpan. hey! awas saja jika melebihi itu.

Allah, kau sempurna. itu saja sebetulnya yang ingin aku ucapkan. kuasa Mu mampu menghadirkan ketenangan jiwaku saat ini, setelah 1:41.

bagimu, yang membaca ini. bacaan macam apa ini? aku tak mengapa. diawal sudah aku katakan bahwa tanganku bergerak dengan sendirinya. ga suka? gapapa. aku tak marah dan tak juga kecewa. ha.

akan ku tuliskan ini, bahwa karakter, kebiasaan, tindakan, kebiasaan, perbuatan, dan pandangan, itu sinergitas yang tak mungkin loncat kesana kemari. tak mungkin.

apa yang kita makan itulah kita, apa yang kita baca itulah kita, apa yang kita dengar itulah kita, apa yang kita lihat itulah kita, apa yang kita rasa itulah kita. kita tak lepas dari kita itu sendiri. semua sinergitas dan timbal balik dalam hidup itu terjadi. mungkin tanpa kita sadari. menuliskan apa aku ini? karena sulit menyampaikan secara lisan dengan ini lebih mudah. itu saja! sekian.

Kamar L55, Pondok Lestari, Larut Dini.

Imam Cinta

danbo_by_sloorth-d4mqqq5

Untukmu calon imamku, ku tulis kisah ini di malam-malamku yang panjang. Bagai goresan getar hati dalam rindu yang tertahan. Untukmu seseorang yang akan menemaniku di masa depan.

Kamu, siapa kamu? Siapa namamu? Dimana kamu berada? Aku menantimu bersama semua pengabdianku yang tertunda. Bersama segenap cinta yang tak akan sempurna bila engkau tak kunjung hadir dihadapanku. Untukmu calon imamku yang aku tidak tahu dimana engkau berada.

Suatu saat bila engkau datang, tolong cintai aku karena Allah. Bimbinglah aku, jadilah imam dalam sholatku. Izinkan bakti dan taatku menyatu bersama senyum di wajah teduhmu. Izinkan cinta dan rinduku terpatri kuat di dalam hati dan fikiranmu.

Untukmu calon imamku yang entah sedang apa, ketahuilah aku ini adalah orang asing untukmu. Nanti, terangkanlah apa-apa yang tidak aku mengerti darimu. Terangkanlah apa-apa yang tidak engkau sukai agar aku dapat mengenalmu secara utuh .

Untukmu calon imamku yang sedang memantaskan dirinya dihadapan Allah, ketahuilah akupun sedang menantimu dalam taat. Menanti untuk menjadi belahan jiwamu, menanti untuk menjadi penyejuk hatimu.

Ya Allah, Aku berdoa untuk seorang laki-laki, yang akan menjadi bagian dari hidupku. Seorang yang sungguh mencintai Mu lebih dari segala sesuatu. Seorang laki-laki yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau. Seorang laki-laki yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk Mu.

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting. Yang paling penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai. Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.

Seseorang yang memiliki hati yang bijak bukan hanya otak yang cerdas. Seorang laki-laki yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormati aku. Seorang laki-laki yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati dengan kesabaran ketika aku berbuat salah. Seorang yang mencintaiku bukan karena rupa wajahku tetapi karena hatiku. Seorang laki-laki yang dapat menjadi sahabat ketika dekat dan pacar ketika jauh. Seseorang perhatiannya dapat menambah kecintaanku pada Mu.

Aku tidak meminta seorang yang sempurna, Namun aku meminta seorang yang tidak sempurna, sehingga Engkau dapat membuat kami bersatu dan sempurna dimata Mu.

Seorang laki-laki yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya. Seorang laki-laki yang membutuhkan ridhoku dalam kehidupannya. Seseorang yang membutuhkan bahuku untuk menumpahkan kesedihannya. Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Berikanlah padaku hati yang lembut sehingga rupawanku di matanya datang dariMu bukan dari luar diriku. Kuatkan aku sehingga aku selalu mampu menjadi sandara untuknya ketika masalah menimpanya. Bukakan selalu mataku sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja. Anugerahkan l lisan yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaanMu dan pemberi semangat, sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari. Rekahkanlah bibir ini dan aku akan tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakaan betapa kuasanya Engkau. Karena Engkau telah memberikan kepadaku seseorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna.

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.

Stronger

Dunia itu kejam

Itulah kata yang sering kali terucap dari lisan seorang Public Relations, Ogi Wicaksono. beliau mengatakan banyak sekali manipulasi yang ada dalam dunia ini dan salah satunya adalah dimulai dari diri kita sendiri.

Dunia ini tak lagi bersih dan suci, manusialah yang menjadi faktor penyebab ini semua bisa terjadi. kacau, berantakan, tak karuan, suap, korupt, dan masih banyak lagi.


“aku ga ngerti ya kenapa ada orang yang gamau dirinya itu menjadi lebih baik dari sebelumnya? kok masih aja bilang gabisa… masih aja bilang gamau… padahal kan hal tersebut untuk dirinya sendiri, untuk pangkat dirinya, untuk kebaikan dirinya. tak ada yang menyalahkan jika ia salah, karena wajar saja, kesalahan pasti akan ada dan akan selalu ada. tapi ini mah, gamau coba. gimana mau bisa?” -yayah, mahasiswi-

Tuhan, menciptakan manusia salah satunya adalah untuk belajar, apapun. dalam prosesnya Tuhan selalu menempatkan ujian berupa kesalahan, kekesalan, kemurkaan, ketamakan, dll. kita hanya diminta untuk tegar, kuat, sabar dan terus melanjutkannya.

 Banyak dari kita, justru mengabaikan itu, menyerah ditengah perjalanan dan banyak alasan lain sehingga membuat penulis menuliskan ini. Penulis menginginkan, tak satupun pemuda menyerah, coba jika tidak bisa. lakukan jika dirasa takut, lawan jika dirasa akan gagal.

Tubuh kita, Otak kita, Hati kita itu satu jalur dan lajur. Hati kita adalah pemimpinnya. maka jika kita mampu memenej hati kita sebaik mungkin, kemungkiinan besar yang lainnya akan mengikuti.

Tubuh itu bagaikan baterai pada barang elektronik, otak kita bagaikan memory atau hardisk, dan hati kita ibarat software yang ada di komputer kita, semakin banyak virus yang masuk jika tidak dibersihkan maka akan merusak dan menghapus system yang ada pada software.

Jadilah manusia yang selalu membersihkan virus hati, mengecas tubuh, dan menambah file dalam otak setiap harinya setiap jamnya. selalu lakukan itu dan usahakan tidak berhenti.

Sebelum mengoreksi orang lain, maka koreksilah diri sendiri dulu, karena ibarat sebuah laptop yang walaupun satu type, tetap saja isinya berbeda. jangan pernah kau remehkan diri sendiri. jangan pernah kamu menyerah hanya karena hidupmu sulit, hidupmu serasa bodoh.

Yakinlah, ada sisi dimana kamu bisa untuk bangkit, sukses, dan terus sukses.